Mengenal Skin Barrier: Benteng Utama Perlindungan Kulit Tubuh


Jika dipikir-pikir, banyak sekali paparan yang menyerang kulit setiap harinya. Mulai dari panas terik matahari, debu, polusi, dan berbagai radikal bebas kemanapun kamu berada.

Dari berbagai gangguan tersebut, pernah gak kamu terpikir bagaimana kulit bisa secara alami menanggulangi itu semua? Jawabannya ada pada skin barrier, benteng utama perlindungan kulit tubuhmu.

Sebagaimana namanya, skin barrier, merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi menjaga kulit dari berbagai paparan radikal bebas. Mari ketahui lebih dalam apa itu skin barrier dan fungsinya bagi kulit tubuh.

Selayang Pandang Skin Barrier

Kulit terdiri dari berbagai lapisan yang saling berfungsi satu sama lain. Nah, sebagai lapisan terluar, skin barrier (dalam bahasa latin stratum corneum) memiliki fungsi yang cukup berat dibandingkan dengan lapisan kulit di bawahnya.

Sebagai lapisan terluar, skin barrier bekerja untuk menjadi penghalang kulit agar terlindung dari paparan radikal bebas secara langsung.

Lapisan Kulit Tubuh (Sumber: Skinsciencebymira)

Seperti ilustrasi di atas, skin barrier terdiri dari sel-sel kulit keras (corneocytes) yang bergandengan erat dengan lipid (sel-sel berbentuk jaringan). Jika kulitmu pernah terkelupas, itulah yang disebut dengan skin barrier.

Di dalamnya, skin barrier mengandung keratin, ceramide, asam lemak, serta pelembap alami. Berbagai kandungan tersebut membuat skin barrier memiliki komposisi lengkap dalam melindungi kulit.

Keratin membantu menghasilkan rambut sebagai penyaring radikal bebas, ceramide membantu melindungi dan memulihkan kulit, asam lemak membantu mencegah cairan agar tetap bertahan, dan pelembap alami untuk menjaga keseimbangan suhu kulit.

Jadi bisa dibayangkan, dinding tipis bernama skin barrier ini membuat tubuh kamu menjadi terjaga. Tanpanya, berbagai patogen serta racun pada radikal bebas bisa menembus kulit dan berdampak buruk bagi tubuh.

Penyebab & Dampak Kerusakan Skin Barrier

Tentu ada masa ketika skin barrier tidak dapat berfungsi secara alamiah dan menjadi rusak. Hal tersebut umumnya disebabkan oleh dua faktor; datang dari dalam tubuh (internal) dan luar tubuh (eksternal).

Beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi tidak optimalnya kinerja skin barrier adalah sebagai berikut:

  1. Faktor genetik, seperti autoimun kulit, dermatitis atopik, atau psoriasis,
  2. Tekanan psikologis atau stress berkepanjangan,
  3. Penggunaan steroid di luar kontrol,
  4. Lingkungan terlalu lembab atau terlalu kering,
  5. Polutan, iritan, dan alergen,
  6. Paparan sinar matahari berlebih,
  7. Deterjen, sabun alkali, dan paparan bahan kimia keras,
  8. Eksfoliasi dan washingskin care berlebihan.

Ketika skin barrier menjadi rusak dan tidak berfungsi dengan optimal, maka kamu akan lebih rentan mengalami berbagai gejala dan kondisi kulit. Berbagai dampaknya adalah:

  1. Kulit kering dan mengelupas,
  2. Terasa kasar dan bersisik,
  3. Gatal-gatal,
  4. Iritasi dan berubah warna,
  5. Menjadi jerawatan atau meradang,
  6. Infeksi bakteri, virus, atau jamur.

Setelah mengetahui berbagai hal terkait skin barrier, penting bagi kamu untuk menjaganya agar tetap sehat dan berfungsi secara optimal. Bukan hanya persoalan menjaga kulit, namun juga menjaga kesehatan tubuh secara utuh.

Caranya mudah, minum air putih dengan cukup dan gunakan perawatan kulit dengan penuh perhatian. Sehingga dengan demikian, benteng utama kulit tubuhmu akan memberikan perlindungan yang maksimal.

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *