Jakarta, fein.co.id – Skincare yang berkualitas tentu mengandung bahan aktif yang juga kulit butuhkan. Namun, tahu nggak sih penyimpanan yang salah justru bisa mengurangi efektivitas skincare tersebut? Banyak orang yang tidak menyadari bahwa suhu, sinar matahari dan cara pemakaian yang tidak tepat juga mempengaruhi hal tersebut. Karena itu, kita akan membahas cara menyimpan skincare yang benar agar tetap efektif untuk menutrisi kulitmu tanpa halangan!
1. Mengapa Penyimpanan Skincare Itu Penting?
“Seberapa penting, sih, mengetahui cara menyimpan skincare?” Jawabannya: penting banget.
Seperti yang kita ketahui, skincare mengandung bahan aktif dan kadar yang beragam. Semakin banyak konsentrasi bahan aktifnya, kemasannya pun cenderung lebih tebal dan sulit tembus cahaya. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas isi produk lebih lama.
Penyimpanan skincare yang kurang tepat akan memperpendek umur kualitas skincare. Hal ini bisa disebabkan karena terjadinya kontaminasi bakteri, serta paparan udara dan sinar matahari berlebih. Skincare yang sudah tidak layak pakai biasanya mengalami perubahan tekstur, warna dan bau.
Beberapa contohnya adalah moisturizer krim berwarna putih menjadi agak kuning atau kecoklatan. Ada pula isi produk terpisah dengan air atau minyaknya. Skincare seperti ini sebaiknya tidak digunakan lagi.
Namun, ada produk yang memang diciptakan untuk dikocok sebelum digunakan, yaitu sunscreen. Misalnya, produk sunscreen dengan tekstur cair atau berbentuk spray. Jadi, jangan lupa untuk cek cara penggunaan yang tertera di kemasan skincare kamu ya!
2. Suhu dan Tempat Ideal untuk Menyimpan Skincare

“Sebenarnya, skincare lebih baik disimpan pada suhu ruang atau suhu dingin?” Jawabannya tergantung.
Menyimpan skincare di dalam kulkas tidak selalu baik. Sekiranya, ada 3 hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari kandungan bahan aktif skincare, tekstur dan intensitas pemakaian. Misalnya, ada jenis vitamin C yang justru tahan lama di suhu dingin. Namun, apakah semua turunan vitamin C memiliki ketahanan yang sama di suhu dingin?
Selanjutnya, terkait tekstur. Pada skincare berbahan dasar oil, minyak dan airnya dapat terpisah. Skincare bertekstur clay juga malah akan memadat di suhu dingin. Namun, kamu masih boleh menyimpan face-roller dan gua sha di kulkas agar wajah lebih rileks.
Untuk menghindari kekhawatiran akan formula dan efektivitas skincare yang berubah akibat suhu dingin, maka suhu ruang adalah solusinya. Jadi, cukup simpan skincare di suhu ruang yang sejuk, teduh, kering, tidak panas dan jauh dari kelembaban. Jadi, simpan skincare jauh dari toilet, kamar mandi atau tempat yang lembab.
Tidak hanya suhu, sinar matahari juga menjadi pertimbangan. Skincare sebaiknya disimpan jauh dari sinar matahari. Cara termudahnya adalah menyimpan skincare kamu di dalam laci atau organizer yang tidak tembus cahaya.
Baca juga Air Mineral dan Air Demineral: Pengertian, Perbedaan, dan Penggunaannya
3. Kesalahan Umum dalam Menyimpan Skincare
Tanpa sadar, beberapa kebiasaan kecil yang kita lakukan bisa menjadi kesalahan dalam menyimpan skincare. Sering lupa membiarkan skincare terbuka setelah memakainya? Ini adalah salah satunya. Kesalahan berikutnya adalah menyentuh atau mengambil langsung isi produk pakai tangan. Tangan yang banyak menyentuh benda lain dan aplikator yang belum dibersihkan akan menjadi sumber kuman. Jadi, pastikan tangan dan aplikator yang kamu pakai sudah bersih ya!
Kesalahan lainnya adalah menyimpan skincare di tempat yang panas dan lembab. Seperti yang kita bahas sebelumnya, suhu dan kelembaban sebaiknya diperhatikan saat menyimpan skincare.
4. Apakah Skincare Bisa Kadaluarsa Lebih Cepat?
Agar lebih mudah mengetahuinya, kamu bisa lihat logo Period After Open (PAO) pada kemasan skincare. Buat kamu yang belum tahu apa itu PAO, logo ini berupa kemasan jar terbuka dengan tulisan 6M atau 12M. Artinya, kualitas skincare masih bagus selama periode 6 bulan atau 12 bulan setelah dibuka pertama kali, tergantung angka yang tertera pada logo.
Selama skincare masih disegel dan penyimpanan yang benar, masa pakainya dapat memenuhi tanggal expired. Namun, apabila tekstur, bau dan warna isi produk sangat berbeda dengan yang seharusnya, sebaiknya hindari pemakaian.
5. Tips Menjaga Kualitas Skincare agar Tahan Lama
Seperti yang kita bahas sebelumnya, menjaga kualitas skincare bergantung pada cara pemakaian dan penyimpanan. Saat memakai skincare, pastikan sudah mencuci tanganmu dengan bersih. Apabila ingin pakai aplikator seperti spatula, pastikan aplikator bersih. Setelah selesai menggunakan skincare, tutup rapat kembali kemasannya.
Tutup kemasan yang tidak rapat akan membuat skincare terkontaminasi oleh udara, bakteri, debu dan partikel kecil lain yang mempengaruhi kualitas produk.
Cara penyimpanan skincare ternyata sangat mempengaruhi kualitasnya. Dengan cara-cara menyimpan skincare yang sudah kita bahas, kamu pasti lebih bisa menjaga kualitas skincare sehingga agar manfaatnya juga terjaga.
Dari pembahasan ini, kita jadi tahu bahwa sinar matahari dan tempat lembab adalah musuh skincare. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi produk skincare secara berkala agar tetap aman untuk kulitmu!
Referensi :
Steck, Shannon. Refrigerating Skin Care Products: The Truth. Paula’s Choice Skincare. 26 Nov. 2024. www.paulaschoice.com
Team, FaceTory. What to NOT Put in Your Skincare Fridge. FaceTory – Every Face Has a Story. 14 May 2019. www.facetory.com
Baca juga 5 Kandungan Skincare untuk Kulit Kering, Jangan Dibiarin!
No comment